Minggu, 07 Juni 2015

PENGELOLAHAN JOGER SEBAGAI PUSAT OLEH – OLEH KHAS BALI


PENGELOLAHAN JOGER SEBAGAI PUSAT OLEH – OLEH KHAS BALI





Nama Kelompok :
1.   Reynaldi Tegar Tri Sakti                     (11)
2.   Alvian Dziya Ulkhaq                           (21)
3.   Hilmi Arrizqi Ramadhani                    (23)





Daftar Isi


Judul ..........…………………………………........i
Daftar Isi ...............………………………….….ii
Kata pengantar .………………………………iii

Bab 1-pendahuluan………………………
        i.            Latarbelakang……………………......
     ii.            Tujuan penulisan……………………..
   iii.            Manfaat penulisan…………………....

Bab 2-Isi…………..……………………………………
        i.            Sejarah Joger…………………………………
     ii.            Joger sebagai pusat oleh – oleh………
   iii.            Selain Joger sebagai pusat oleh – oleh….

Bab 3-Metode Penelitian………………………
        i.            Jenis Penelitian……………………………
     ii.            Waktu dan tempat penelitian……….
   iii.            Teknik Pengumpulan Data…………….
   iv.            Instrumen…………………………………..

Bab 4-penutup ……………………………….........
i.        Kesimpulan …………………………..
ii.     Saran –saran………………………….
iii.    Kajian Pustaka………………………
iv.   Lampiran……………………………….


KATA PENGANTAR
      
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga karya tulis yang berjudul Laporan Perjalanan Study Widiya Wisata  Pulau Dewata Bali ini dapat diselesaikan sesuai rencana.Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak H. Rois Zanuar guru pembingbing dan wali kelas kami di SMAN 1 MANYAR.

Bu Laila selaku guru pembingbing kami

Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan senang hati sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis.Semoga Laporan Study Widiya Wisata Pulau Dewata Bali memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca.
Alasan kami menulis laporan ini untuk memperkenalkan dan member laporan yang terperinci mengenai kegiatan dan pengamatan yang kami lakukan di pusat oleh – oleh joger.


Gresik, 8 Juni 2015



penulis


BAB. I

1.    LATAR BELAKANG

Dengan Seiring perkembangan dunia pariwisata di negara kita terutama peninggalan–peninggalan sejarah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi salah satu alasan diadakan Study Widiya Wisata yang kami lakukan di pulau dewata Bali. Study Widiya Wisata merupakan suatu kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah kami. Study Widiya Wisata tahun ini mengambil objek – objek karya wisata di Pulau Bali karena di sana banyak terdapat tempat – tempat wisata yang terkenal di Indonesia bahkan di dunia internasional.
Kami di  beri tugas untuk membuat laporan dalam bentuk Karya Tulis mengenai objek–objek wisata yang kami kunjungi di Pulau Bali. Dalam menyusun laporan tersebut, kami memerlukan data – data yang akurat. Dalam pencarian data–data yang akurat tersebut kami mencari dari berbagai sumber.

2.  TUJUAN PENULIS

1.Ingin memperkenalkan suatu objek wisata yang ada di bali yaitu khususnya “pusat oleh – oleh JOGER”
2. Sebagai wawasan tambahan informasi serta menperbanyak pengetahuan.

3.   MANFAAT PENULIS

Untuk menambah wawasan dan memperbanyak suatu informasi – informasi baru.

BAB. II

Kelompok kami ingin membahas tentang Study Widiya Wisata ke Bali yang khususnya membahas tentang “pusat oleh – oleh JOGER”. JOGER merupakan pabrik kata – kata yang salah satu juga sebagai pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali.
Sejarah “JOGER” sebelum 1981 kata atau gabungan dari lima hurup “JOGER” memang belum pernah ada atau setidak-tidaknya belum pernah kita lihat maupun dengar atau di pakai oleh siapa- siapa, tapi pada akhir tahun 1980, kami ingin membuka pabrik dan bisa dikenal juga sebagai toko pusat oleh – oleh dibali yang terletak di jl.Sulawesi 37, Denpasar.Nama JOGER diciptakan bukan hanya semata – mata hanya sebuah nama melainkan supaya bisa dibedakan dan bisa di mengerti oleh masayarakat.Joseph Theodorus Wulianadi yang terlahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 dikota Denpasar Bali.Joseph mempunya sifat ataupun sikap yang nyeleneh yang berbeda dengan orang yang lainnya. kami/ saya (joseph) memilih lima huruf berbunyi “JOGER” untuk menamakan toko Joseph dan Gerhard yang akan di buka waktu itu sedang diurus izin dagangnya. Karena gabungan lima huruf berbunyi “JOGER” itu memang sengaja di buat bukan hanya karena benar-benar lain dari pada yang lain, melainkan juga karena nama atau istilah atau bunyi “JOGER” itu adalah juga merupakan sebuah niat atau tujuan ataupun  maksud yang murni muncul dan keluar dari lubuk hati kami yang terdalam untuk mengenang dan/ atau menghargai kebaikan Mr.Gerhard Seeger mantan teman sekolah Joseph Theodorus Wulianardi ketika di Jerman. Mr.Gerhard seeger memberi uang sebesar 20 ribu dollar kepada Joseph Theodorus Wulianardi sebagai hadiah pernikahan Joseph dengan istrinya dan sekaligus uang tersebut dijadikan modal pertama usahanya.
Ada pun cara membaca tulisan  JOGER (huruf E-nya dibaca seperti ” E” dalam menyebut “ENAK” atau “EKONOMI” ).Kata - kata JOGER adalah gabungan antara dua huruf nama  yaitu nama depan saya JOseph Theodorus Wulianadi dengan tiga huruf nama depan teman saya Mr. GERhard Seeger. Bagi Joseph nama JOGER ini memang juga mudah diingat, enak di dengar, unik  dan kami juga memang benar-benar suka pada nama dan bunyi JOGER tersebut. Dan sekarang Joseph sering mendapat panggilan Mr. Joger.

Tanggal 19 Januari 1981 yaitu hari lahir JOGER, nama JOGER itu pun kami pakai untuk menamakan toko kami yang pertama tersebut.Nama JOGER juga sudah langsung kami cantumkan pada papan nama toko kami.Joseph menerapkan kepada para pengusaha maupun karyawannya harus bersikap “BAJU2RA5BER” yang bisa di artikan yaitu bersikap BAik, JUjur, RAmah, RAjin, BERtanggung jawab,BERani, BERinisiatif, BERsyukur dan sehingga kami pun bisa benar-benar BERmanfaat bukan hanya bagi diri atau toko kami secara sempit saja,melainkan juga bermanfaat bagi para sesama maupun yang lainnya. Dulu sebelum 19 Januari1981sama sekali belum pernah ada pihak lain yang melihat, mendengar, memakai, tertarik, perduli, menjaga, memelihara serta menumbuhkembangkan nama JOGER sampai boleh dan bisa menjadi sebuah nama besar dan harum yang bahkan sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt atau kaus-kaus (kaos-kaos) maupun souvenir-souvenir dengan disain kata-kata unik atau khas Mr. Joger tetapi sekarang selain dari produksi kata - kata lewat kaos, JOGER juga menjual ide - ide lainnya dalam bentuk jam yang bergerak mundur dan VCD yang menyuarakan kemerdekaan. yang walau pun sebenarnya sudah punya kemampuan, peluang maupun permintaan pasar yang sangat besar untuk membuka cabang atau mengembangkan sayap ke mana-mana, tapi karena merasa dan sadar bahwa kami bukanlah pohon yang harus bercabang-cabang dan juga bukan burung yang harus mengembangkan sayap ke sana ke mari, maka sejak tanggal 7 Juli 1987 , di samping memutuskan untuk punya hanya satu toko yang terletak di Jl. Raya Kuta, Kuta,Bali ini saja, kami juga secara tegas membatasi pembelian kaus-kaus (T-Shirts) JOGER, dan juga secara tegas melarang penjualan semua produk bermerek dagang, bercap JOGERdan bertanda tangan JOGER untuk di perjual belikan sebagai komoditi biasa di luar satu-satunya gerai kami yang sejak 1990 sudah kami sebut sebagai Pabrik Kata-Kata JOGER,yang berada di Jl, Raya Kuta, Kuta, Bali.
JOGER diciptakan bukan hanya untuk sebagai tempat pusat oleh – oleh khas bali melainkan terdapat fungsi dari JOGER tersebut, yaitu sebagai :
1.Fungsi Ekonomi
 untuk mencari keuntungan atau sebagai mata pencaharian ekonomi dari pemilik toko, juga diharapkan dapat mengurangi Urbanisasi dari daerah Tabanan. Selain itu juga agar bisa lebih banyak lagi dalam menyetorkan pajak kepada pemerintah Denpasar dan juga semakin mampu untuk lebih berhemat dalam memanfaatkan dan mengelola uang rakyat.

2.Fungsi Social








     untuk memberikan atau membuka lapangan pekerjaan bagi para remaja atau masyarakat Bali yang ingin mendapatkan pekerjaan yang layak dan tentu juga pekerjaan  yang berkualitas. Selain itu juga didirikannya teman joger ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga besar joger, baik pemilik beserta seluruh karyawannya secara adil dan optimal tanpa membuat pihak lain tetap miskin atau lebih bertambah miskin.

3.Fungsi Budaya
          untuk melanjutkan serta memelihara budaya Joger tersebut yang sudah ada sejak dulu yang hanya ada di Bali. Di luar Bali bahkan di Indonesia tidak ada Joger.

4.fungsi Pendidikan.
          Agar Joger tersebut bisa di gunakan sebagai tempat Observasi para mahasiswa. Selain itu, kita dapat mempelajari dan mengambil etos kerja yang sangat bagus dari Mr. JOGER untuk bisa untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB. III
Metode Penelitian
“Metode Observasi”
Kelompok kami menggunakan metode observasi karena dengan observasi kita dapat menyimpulkan dan membandingkan pusat oleh – oleh JOGER dengan pusat oleh – oleh khas bali yang lainnya. Kenapa kita tidak menggunakan metode wawancara ? karena di JOGER tempatnya sangatlah ramai dengan pengunjung dan para karyawannya juga sangat sibuk dengan kerjanya, jadi kelompok kami memutuskan menggunakan metode observasi untuk memperoleh data – data tersebut.








Perbedaan antara harga maupun bahan – bahan yang ada di joger dengan tempat yang lainnya sangatlah jauh. Di joger khususnya  baju, baju di joger menggunakan bahan dengan kuwalitas baik dibandingkan dengan tempat oleh – oleh yang lainnya. Dari segi harga di joger memanglah sedikit mahal dibandingkan dengan tempat oleh – oleh yang lainnya tetapi bukan masalah kan soal harga ? karena sebanding dengan kuwalitas bahan dan desain nya  bukan. Desain yang ada di joger juga sangat lah banyak dan selalu update yang terbaru.
Waktu         : Minggu , 27 – 04 – 2015
Tempat       :Pusat oleh – oleh JOGER
Teknik Pengumpulan Data
          Dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi dilapangan.
Instrumen   :Kamera, buku dan bulpoin

BAB. IV

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Objek wisata di pulau Bali memiliki karakteristik / daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal tersebut yang membuat pulau Bali dijadikan sebagai tempat berlibur maupun sebagai tempat kunjungan Study Tour.
2.Menambah wawasan kita dengan adanya hal – hal baru.
3. Mengajarkan kita bersikap Baik, Jujur, Ramah, Rajin, Bertanggung jawab,Berani, Berinisiatif, Bersyukur dan Bermanfaat.
4.Mengajarkan kita untuk berkerja keras dan ulet untuk memcapai kesuksesan.

SARAN
1.Mengadakan Study Widya Wisata kembali supaya siswa dapat menambah wawasan yang lebih banyak lagi.
2.Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Widiya Wisata  sebagai sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah wawasan.

KAJIAN PUSTAKA

LAMPIRAN